“Perkawinan” pasangan homoseksual

Logos:119-129 (forthcoming)
  Copy   BIBTEX

Abstract

Secara alami dan biologis, jenis kelamin manusia jelas, yaitu laki-laki dan perempaun. Secara tradisoonal diterima oleh masyarakat bahwa ketertarikan seksual bersifat heteroseks, yaitu laki-laki tertarik berelasi seksual dengan perempaun dan perempuan tertarik berelasi seksual dengan pria. Sekarang sebagian masyarakat menerima bahwa ketertarikan seksual bukan hanya bersifat heteroseks, tetapi bisa juga bersifat homoseks, yaitu laki-laki tertarik secara seksual dengan pria, dan perempuan tertarik secara seksual dengan perempuan. Orientasi seksual yang bukan hanya heteroseks makin mendapat perhatiaan saat ini. Perhatian makin serius karena sebagian masyarakat menerima dan mengesahkan perkawinan homoseksual. Gereja Katolik tidak menerima “perkawinan” homoseksual karena tidak sesuai dengan ajaran dan aturan yang melindungi nilai kemanusiaan dan martabat keluarga. Perkawinan sakramental dalam Gereja Katolik terjadi antara laki-laki dan perempuan yang berhubungan dengan ketahanan lembaga keluarga, prokreasi dan keturunan

Other Versions

No versions found

Links

PhilArchive



    Upload a copy of this work     Papers currently archived: 101,270

External links

Setup an account with your affiliations in order to access resources via your University's proxy server

Through your library

Similar books and articles

Veven Sp. Wardhana, Budaya Massa, Agama, dan Wanita, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2013, 228 hlm.Yap Fu Lan - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 12 (2):307-309.
ASNAT: Nabi Surgawi Yang Tersembunyi.Asnath Niwa Natar - 2017 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 16 (1):49.
Realitas Perempuan Dalam Kidung Agung Menurut Teologi Feminis.Asnath Niwa Natar - 2015 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 14 (2):249.
Norman Tanner, New Short History of the Catholic Church, London: Burn & Oates 2011, 260 hlm.Franz Magnis-Susesno - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 11 (1):133-135.
Sementara penindasan yang terburuk setan alam kita-sebuah review dari ' Lebih Baik Malaikat di Sifat Kita: Mengapa Kekerasan Menurun’ ( The Better Angels of our Nature: why violence has declined) oleh Steven Pinker (2012)(review direvisi 2019). [REVIEW]Michael Richard Starks - 2020 - Selamat Datang di Neraka di Bumi Bayi, Perubahan Iklim, Bitcoin, Kartel, Tiongkok, Demokrasi, Keragaman, Disgenik, Kesetaraan, Peretas, Hak Asasi Manusia, Islam, Liberalisme, Kemakmuran, Web, Kekacauan, Kelaparan, Penyakit, Kekerasan, Kecerdasan Buatan, P.
Ekofeminisme dalam Antroposen: Relevankah?: Kritik terhadap Gagasan Ekofeminisme.Ni Nyoman Oktaria Asmarani - 2018 - BALAIRUNG: Jurnal Multidisipliner Mahasiswa Indonesia 1 (1):126-143.

Analytics

Added to PP
2022-08-16

Downloads
21 (#1,011,336)

6 months
9 (#500,261)

Historical graph of downloads
How can I increase my downloads?

Citations of this work

No citations found.

Add more citations

References found in this work

No references found.

Add more references