Abstract
Dunia telah menyaksikan terjadinya bencana lingkungan hidup, seperti yang tampak pada kejadian krisis iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati. Permasalahan ini telah melewati tahap yang sudah tidak dapat dikembalikan lagi sebagai akibat dari aktivitas antropogenik. Dalam Nature’s World View (Volume 577, 295, 2020), Shah menegaskan bahwa permasalahan lingkungan global tidak hanya membutuhkan ilmu alam tetapi juga ilmu sosial dan humaniora untuk menanganinya. Ditulis pada Hari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam, dan berdasarkan pengalaman kami dalam melakukan penelitian, penyuntingan, dan peninjauan, dan untuk membantu para ilmuwan pemula, kami ingin mengusulkan lima prinsip yang dapat membantu kita dalam memanfaatkan kekuatan ilmu sosial dan humaniora untuk membangun budaya surplus lingkungan. Budaya sangat penting untuk mempromosikan kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati dan mitigasi perubahan iklim [2].