Results for 'Pemahaman'

32 found
Order:
  1.  14
    Pemahaman Masyarakat Dalam Melakukan Upaya Preventif Penyebaran Covid-19 Melalui Rekonseptualisasi Nilai-Nilai Qada Dan Qadar.Syaichon Ibad, Hernik Farisia, Putri Dellaika Aisyah & Bella Fitria Destinasari - 2022 - Kanz Philosophia : A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism 8 (2):183-206.
    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kondisi dan iklim pemahaman masyarakat mengenai qada dan qadar dalam konteks di tengah pandemi saat ini, khususnya pada masyarakat dusun pereng desa Ngasin Balongpanggang Gresik yang masih banyak disalahpahami oleh beberapa lapisan masyarakat awam. hal ini sebagai basic awal dalam melakukan upaya preventif penyebaran covid-19 (Corona Virus Diseases-19) melalui rekonseptualisasi nilai-nilai qada dan qadar. Adapun penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif, yakni menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis, sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  2.  15
    Pemahaman Sabda Pengampunan Allah Dalam Sakramen Tobat Menurut Karl Rahner.E. Pranawa Dhatu Martasudjita - 2021 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 17 (2):147-176.
    Abstrak: Dari pengamatan, tidak banyak tulisan teologis tentang sakramen tobat atau sakramen rekonsiliasi di lingkungan bahasa Indonesia selama ini. Begitu pula, ada kesan bahwa pemahaman umat Katolik mengenai sakramen tobat cukup terbatas. Dari sinilah artikel ini ingin memberi sumbangan pemikiran teologis melalui kekayaan dan kedalaman pandangan teologis Karl Rahner mengenai sakramen tobat. Dari penelitian penulis, sabda pengampunan Allah menjadi inti pemikiran Rahner tentang sakramen tobat. Dengan metode teologi transendental sebagaimana dikembangkan oleh Karl Rahner, penulis mengupas secara kritis pemahaman (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  3.  30
    F. Budi Hardiman, Seni Memahami Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida, Yogyakarta: Kanisius, 2015, 343 hlm.Franz Magnis-Susesno - 2016 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 15 (1):95-97.
    Hermeneutika adalah ilmu tentang pemahaman. Mengapa pemahaman perlu ada ilmunya? Karena, sebagaimana kita tahu dari pengalaman sehari-hari, kita sering salah paham. Kita mendengar persis apa yang dikatakan orang lain, tetapi kita salah tangkap juga dan terjadi masalah. Hal yang sama berlaku bagi ekspresi-ekspresi manusia lain. Misalnya, ada monumen. Ambil batu-batuan di Stonehenge di Inggris yang diperkirakan sudah berumur ribuan tahun. Tentang maksud tiang-tiang batu itu para ahli tetap masih menerka-nerka. Tetapi seorang penduduk Jakarta, begitu melihat fotonya, langsung merasa (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  4.  81
    ISLAM POLITIK, MISTIK, DAN KAPITALISME (Analisis Filosofis Pemikiran Tan Malaka).Reza Adeputra Tohis - 2024 - Jinsa: Jurnal Interdisiplin Sosiologi Agama 4 (1):13-23.
    Islam politik sejak peristiwa 11 September 2001 telah menjadi trend dalam wacana Islam kontemporer dan menjadi tema utama dalam ruang-ruang diskusi baik formal maupun informal. Tumpukan wacana Islam politik menyebabkan minimnya pemahaman atas historisitas yang panjang dari islamisme. Padahal dalam historisitas tersebut akan terlihat bahwa banyak pemikir-pemikir Muslim, selain Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dan seterusnya, yang memikirkan tentang Islam politik. Salah satunya adalah Tan Malaka. Artikel ini mengkaji pemikiran Tan Malaka dalam konteks Islam politik. Penelitian ini menggunakan (...)
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  5.  12
    The Control over Perception of Mass Violence through Strategic Labelling.Lilian Budianto - 2022 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 18 (2):192-217.
    This paper examines the creation and use of names that refer to a mass violence in Indonesia that occurred in May 1998 in several cities. The media has dubbed the event the May 1998 riots. Alternative names have been widely used and each represents either a different portrayal of the event or social political stance towards the event. Using discourse analysis, this paper will demonstrate how the choice of names affects presentation of the event, recognition of what actually happened and (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  6.  13
    Kerajaan Allah Sebagai Inti Kehidupan Dan Perutusan Yesus.Martin Chen - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 11 (2):233-250.
    The Kingdom of God is central to the whole message of Jesus Christ. Through the kingdom of God, we can discover and understand the entire mission of Jesus. The Kingdom of God is the embodiment of God’s saving presence in human life. Compared with the Jewish religious movements of that era, especially the apocalyptic movement, which also awaited the coming of the Kingdom of God, Jesus’ preaching about the kingdom of God has a special feature, that the Kingdom of God (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  7.  12
    Metode Dialektika Hegel Dan Analisisnya Atas Paradigma Hukum.Muhammad Zulfikar Nur Falah, Ari Bachtiar Firmansyah & Luqman Hakim - 2022 - Kanz Philosophia : A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism 8 (2):131-154.
    Artikel ini berbicara tentang analisis metode dialektika Hegel atas paradigma hukum, yang sebagaimana telah diketahui, problematika pengembangan ilmu hukum, akhir-akhir ini hanya dilihat dari sudut pandang tertentu saja, sehingga tidak sedetail mungkin memberi hasil penyelesaian secara terbuka. Atas faktor paradigma hukum yang telah digunakan tersebut, penulis kemudian menjadikan objek penelitian khusus untuk ditelisik dengan menggunkan metode deskriptif analisis yang diperoleh melalui library research, dengan sumber yang relevan dan realibel seperti buku, jurnal, skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya. Sebelum memperoleh pemahaman (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  8.  6
    Menyoal Fakta Pusara Korban, Membangun Budaya Damai Di Halmahera.Sefnat Hontong - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 11 (2):202-232.
    Among the interesting phenomena in Halmahera’s post conflict era are the permanently built tombs of victims in the courtyards of houses of worship (churches and mosques). An important question which arises from this phenomenon is: why were the tombs of victims built in the courtyards of the houses of worship? What is the meaning of this reality for promoting reconciliation and peace in Halmahera? According to the writer, an analysis on the way the Halmaherans comprehend this practice is important. By (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  9.  8
    Penggembalaan sebagai Praktik Ekaristi.Finki Rianto Kantohe - 2022 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 18 (1):94-119.
    Tulisan ini merupakan sebuah kajian yang berusaha menggali konsep penggembalaan dan relasinya dengan ekaristi dalam Yohanes 21:15-19. Dengan menggunakan pendekatan eksegetis, penulis mencoba menyoroti kata demi kata, baik secara etimologis maupun konteks, serta melakukan survey Injil Yohanes secara komprehensif, agar dapat melihat secara luas mengenai Injil yang dirujuk, dan kemudian berfokus seputar Yohanes 21 mengenai dialog antara Yesus dan Petrus, dengan mengoneksikannya dengan konteks dekat, yaitu Yohanes 21:1-14 dan Yohanes 21:20-23, maupun konteks jauh, yaitu keseluruhan Injil Yohanes. Selain itu, dalam (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  10.  16
    The Narrative Of Martyrdom As Postmodern Way Of Doing A Modern Liberation Theology.Albertus Bagus Laksana - 2015 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 14 (1):80-100.
    The survival and significance of the Latin American liberation theology movement relies, to some extent, on the power of the narratives of martyrdom. Precisely by relying on these narratives, through the dynamics of the theological category of memory that leads to solidarity, liberation theology situates itself in the tension between modernity and postmodernity. The categories of narrative, memory and solidarity, which are at play in the whole dynamic of martyrdom, constitute a postmodern way of doing a modern liberation theology. Liberation (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  11.  10
    Martabat Manusia Sebagai Basis Etis Masyarakat Multikultural.Otto Gusti Madung - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 11 (2):160-173.
    Since the issue of the war against global terrorism emerged, the discourse surrounding the concept of human dignity returns as a normative basis for the protection of basic human rights. The term human dignity has existed since the days of ancient Greek philosophy and was further developed in dialogue with medieval Christian theology and the secular thought of modern times. This article places special emphasis on the understanding of human dignity as defined by a secular thinker and exponent of the (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  12.  11
    Hubungan Ekaristi Dengan Hidup Sehari-Hari Dalam Teologi Sakramental Karl Rahner.E. Pranawa Dhatu Martasudjita - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 12 (2):278-301.
    Abstrak: Diskusi mengenai hubungan Ekaristi dengan hidup sehari- hari masih terus berlangsung hingga hari ini, baik di kalangan para teolog maupun umat beriman pada umumnya. Kiasan yang sering di gunakan di Indonesia untuk melukiskan hubungan tersebut adalah al tar dan pasar. Yang menjadi bahan diskusi ialah masih adanya pan- dangan dikotomis yang memisahkan keduanya. Tulisan ini ingin mem- beri sumbangan kepada diskusi tentang tema tersebut dari pemikiran teologis Karl Rahner (1904–1984). Rahner menunjukkan bahwa pemahaman tentang rahmat sebagai pemberian diri (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  13.  13
    Menuju keberagamaan Yang rasional.Hieronymus Simorangkir - forthcoming - Logos:79-86.
    Pentingnya sejumlah metode yang lengkap dalam memahami agama, khususnya untuk mengerti fenomen religius yang beraneka ragam di semua bidang, terkait hubungan agama dengan ekonomi, politik, psiko-pedagogi, antropologi, sosiologi, komunikasi, lingkungan hidup serta kultur, dan hubungan agama dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hak-hak asasi, kebebasan, keadilan, jender dan keluarga, dalam rangka pemahaman beragama yang berakal budi. Karena itu, metode-metodenya haruslah ilmiah dan dapat diuji. Ilmiah atas fakta religius yang memuat cara berkepercayaan dan cara menghidupinya ; dan dapat diuji dalam dimensi metafisik (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  14. Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.Widodo Winarso - 2015 - Indonesia: CV. Confident.
    Pengkajian dalam buku ini mengupas tentang konsep dasar yang harus diketahui dan dipahami oleh pengembang kurikulum sekolah. Walaupun masih bersifat teoritis, tapi menjadi modal besar untuk memberikan pemahaman bagi para akademisi yang berkecimpung di dunia pendidikan khususnya pembelajaran. Buku yang diperuntukan bagi calon pendidik (mahasiswa) dalam mengampu mata kuliah analisis dan pengembangan kurikulum. Selain itu, buku tersebut juga dapat dimanfaatkan terhadap kajian yang bersinggungan pada pembahasan seputar kegiatan pembelajaran di sekolah. Karena pencapain tujuan pembelajaran tidak terlepas dari baik tidaknya (...)
    Direct download (3 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  15.  31
    Epistemic Injustice and Digital Disinformation: Addressing Knowledge Inequities in the Digital Age.Sugeng Sugeng, Annisa Fitria & Selam Bastomi - 2024 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 20 (1):134-168.
    This research scrutinizes the repercussions of digital disinformation on knowledge disparities and delves into strategies aimed at fostering epistemic justice. The examination of the findings will involve a comprehensive exploration of various ethical frameworks and theories. This analytical approach seeks to identify the underlying ethical issues that may be inherent in the results. Ethical frameworks provide a structured lens through which we can evaluate the implications of the findings on different stakeholders, ensuring a thorough understanding of potential ethical dilemmas. For (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  16.  45
    Yohanes Duns Scotus dan Martin Heidegger Tentang “Ada Itu Univok”.Hieronimus Dei Rupa - 2021 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 17 (2):193-218.
    Abstrak: Tujuan dari artikel ini adalah menginterpretasi dan mengafirmasi bahwa Ada (das Sein) dalam “pertanyaan tentang Ada” (die Seinsfrage) dalam pemikiran Heidegger adalah univok sebagaimana konsep Ada itu univok dalam pemikiran Duns Scotus. Oleh karena itu, pertanyaan utama yang menuntun artikel ini adalah, bagaimana dapat ditunjukkan hubungan antara konsep Ada itu univok antara Dun Scotus dan Heidegger? Untuk memahami dengan baik tema ini, kita akan mengulasnya dalam empat bagian. Pertama, kita akan berkonsentrasi pada pengertian konsep ekuivok, analog, univok. Kedua, kita (...)
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  17.  20
    Reflecting on Teacher’s Authority through Hannah Arendt’s “The Crisis in Education”.Nopparat Ruankool - 2023 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 19 (1):1-18.
    Child-centered education has become pervasive due to its emphasis on freedom, which is highly valued in modern society. This progressive approach has brought an inquiry into the teacher’s authority which is viewed as traditional and irrelevant for students today. This essay aims to step back and to explore the concept of the teacher’s ‘authority’ more deeply through Hannah Arendt’s writing entitled “The Crisis in Education”. It begins by analyzing what Arendt means by the ‘crisis’ in education, particularly in the American (...)
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  18.  19
    Wisdom is A Tree of Life (Prov. 3:18): A Conceptual Metaphor.Bernadus Dirgaprimawan - 2023 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 19 (1):79-92.
    This article examines a proverbial saying "Wisdom is a tree of life" (Prov. 3:18) through the lens of conceptual metaphor. Such a metaphor works by mapping two conceptual domains. The direction goes from the SOURCE domain (an ancient myth of a miraculous tree that whets human’s appetite for eternal youth) to the TARGET domain (a concept of wisdom in life). Conceptual metaphor helps us to understand that the tree metaphor in Prov. 3:18 instills in the readers’ mind a kind of (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  19.  14
    Kesamaan Proporsional dan Ketidaksamaan Perlakuan dalam Teori Keadilan Aristoteles.Yosef Keladu - 2023 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 19 (1):54-78.
    This article aims to explain proportional equality and the way to comprehend the inequality of treatment found in Aristotle’s theory of justice. One of the ethical principles in a fair distribution of goods is equality, which is commonly understood as equality of treatment and outcomes. Surpassing this common understanding, if not in reverse, Aristotle offers proportional equality, in the sense that a fair distribution of goods must take into consideration balance or suitability between the goods distributed and the quality or (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  20.  15
    Pierre Hadot, Philosophy as a Way of Life, trans. by M. Chase, Cambridge: Harvard UP, 1999, x + 309 hlm. (PWL); Pierre Hadot, What is Ancient Philosophy?, trans. by M. Case, Cambridge: Harvard UP, 2004, xiv + 362 hlm. (WAP). [REVIEW]Haryanto Cahyadi - 2017 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 16 (2):226-235.
    Tidak bisa disangkal bahwa filsafat Barat dewasa ini hampir identik dengan wacana filosofis (philosophical discourse), berupa konsep, teori, atau sistem, yang umumnya berkembang dinamis dan dipelajari sebagai disiplin keilmuan dalam lingkungan akademis melalui satuan kurikulum perguruan tinggi modern. Maka tidak mengherankan bila filsafat cenderung identik dengan filsafat akademis (academic philosophy). Namun berkat dua buku Pierre Hadot (1922-2010) kita terbantu untuk menyadari hilangnya sebagian besar pemahaman filsafat itu sendiri terutama wawasan klasik yang mengungkapkan fokus utama penghayatan maupun lintasan peralihan fokus (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  21.  12
    Craig S. Keener, Gift & Giver: Mengenal dan mengalami Kuasa Roh Kudus, terj. Helda Siahaan & Nancy Pingkan Poyoh, Jakarta: Literatur Perkantas, 2015, 300 hlm. [REVIEW]Martin Harun - 2015 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 14 (1):141-144.
    Bertepatan waktu dengan Seminar Sola Scriptura bulan Maret 2015, dengan topik Miracles: The Credibility Of The New Testament Accounts, yang dibawakan oleh Prof. Craig Keener, oleh Perkantas diterbitkan terjemahan bukunya yang berjudul Gift and Giver: The Holy Spirit for Today (2001). Apakah eksemplar yang dihadiahkan kepada saya, akan bernasib sama seperti yang selalu saya kira terjadi dengan buku yang tidak dibayar, yakni tidak dibaca? Penampilan Keener yang sederhana, berbobot dan spiritual dalam seminar tersebut, menantang saya untuk membuka dan membaca buku (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  22.  15
    Jens Zimmermann, Incarnational Humanism: A Philosophy of Culture for the Church in the World, Downers Grove, IL.: InterVarsity Press, 2012, 356 hlm. (kami singkat I) dan. [REVIEW]M. Sastrapratedja - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 12 (2):302-306.
    Dalam kedua buku ini Jens Zimmermann mengamati bahwa Eropa telah dan sedang mengalami krisis identitas serta krisis kebudayaan. Hal ini disebabkan karena masyarakat Eropa melupakan akar identitas dan kebudayaannya, yaitu humanisme Kristiani. Zimmermann menawarkan suatu jalan keluar dari krisis, yaitu kembali ke akar identitas dan budaya Eropa, yaitu filsafat Kristiani tradisional yang berpusat pada inkarnasi. Hal ini akan menjadi pemecahan bagi berbagai krisis dan per- masalahan yang dihadapi Eropa dewasa ini. “Humanisme inkarnasional” menyatakan bahwa Allah menjadi manusia sehingga manusia dapat (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  23.  21
    Menggumuli Teologi Pastoral Yang Relevan Bagi Indonesia.Daniel Susanto - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 13 (1):77-107.
    Pastoral theology in Indonesia is inherited from the West. Because the Indonesian context is not the same as that of Western society, theologians in Indonesia need to develop pastoral theology that is relevant to the Indonesian context. This article is an effort to engage with pastoral theology in a way that is relevant to Indonesia. This effort departs from an understanding of the church in Indonesia, which is open and serving. In relation to the traditional understanding of theology and its (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  24.  19
    Pentingnya Forma Substansial Dalam Memahami Esensi Kehidupan.Effendi Kusuma Sunur - 2017 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 16 (1):23.
    What is life? What does it mean when we say that something is alive? What makes something alive? Biology answers the questions with a lot of answers but the answers to the question “what is life?” always have its limitation because its status as an empirical science which starts from the diversity of living things on the Earth. In other words, the answers are not sufficient although they are necessary for us to know what life is. Biology needs a metaphysical (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  25.  8
    Fiona Woollard, Doing & Allowing Harm, New York: Oxford University Press, 2015, 239 hlm.Antonius Sudiarja - 2017 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 16 (2):220-226.
    Sejak Immanuel Kant, moral sering diartikan sebagai kewajiban yang berat. Dalam bukunya Doing & Allowing Harm ini, Fiona Woollard tampaknya ingin menolak pemahaman yang rigor. Ia tidak ingin buruburu menilai orang yang tidak menjalankan kewajiban sebagai teledor atau lalai, sebab dalam situasi konkrit, ada berbagai konteks berbeda, yang dalam etika Kant kurang diperhitungkan. Dalam hal ini Woollard membedakan disposisi antara melakukan (doing) dan membiarkan (allowing) terjadinya pencederaan (harming). Woollard hanya menyatakan bahwa melakukan pencederaan lebih sulit untuk dibenarkan daripada hanya (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  26.  16
    Demonisasi Topeng Egwugwu.Lucianus Suharjanto - 2022 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 18 (1):55-69.
    Abstrak Pertemuan kebudayaan, salah satunya dalam bentuk masuknya agama baru ke suatu wilayah, memicu dinamika internal dan eksternal pada individu dan masyarakat untuk mencari cara bereksistensi yang paling mengembangkan. Salah satunya adalah adaptasi model interaksi individu dan masyarakat melalui demonisasi. Novel Things Fall Apart karya Chinua Achebe (1959) memperlihatkan demonisasi dalam agama egwugwu dari suku Igbo di Nigeria melalui desakralisasi yang dinarasikan secara mengerikan tetapi kaya dan menarik sebagai penodaan topeng egwugwu. Melalui kajian atas demonisasi dalam Things Fall Apart ditemukan (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  27.  12
    Maudemarie Clark, Nietzsche on Ethics and Politics, New York: Oxford University Press, 2015, x+318 hlm.Yulius Tandyanto - 2016 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 15 (2):209-214.
    Maudemarie Clark adalah salah satu dari sekian akademisi yang cukup tekun menggeluti teks-teks Nietzsche dalam 20 tahun terakhir ini. Buku pertamanya berjudul Nietzsche on Truth and Philosophy juga diterbitkan oleh Oxford University Press pada tahun 1990. Sejak saat itu, Clark sering menuliskan kajian-kajiannya mengenai Nietzsche pada berbagai antologi buku maupun jurnal, termasuk Journal of Nietzsche Studies (New York: Penn State University Press). Salah satu kekhasan pendekatan Clark adalah pendekatan kombinasinya yang bercorak analitis. Ia menamakannya kombinasi karena ia mengambil unsur-unsur pendekatan (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  28.  7
    Menimbang (Ulang) Kekerasan Dalam Alkitab Dari Perspektif Katolik.Indra Tanureja - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 13 (2):242-269.
    Abstrak: Kekerasan dalam Alkitab boleh dikatakan merupakan sebuah topik alkitabiah yang unik dan abadi, baik dari sudut pandang akademis maupun spiritual. Orang tidak hanya perlu memahaminya untuk orang lain, tetapi juga untuk diri sendiri. Sejak Marcion di abad pertama sampai saat ini, meskipun sudah amat banyak tulisan dihasilkan, tidak pernah ada suatu solusi yang memuaskan semua pihak. Tulisan ini menawarkan sudut pandang yang jarang disentuh, yaitu sudut pandang Gereja Katolik. Membaca Alkitab sebagai orang Katolik berarti membaca dengan memperhatikan juga ajaran-ajaran (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  29.  18
    M. Sastrapratedja, Lima Gagasan Yang Dapat Mengubah Indonesia, Jakarta: Pusat Kajian Filsafat dan Pancasila, 2013, 413 hlm. [REVIEW]Franz Magnis-Susesno - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 13 (1):138-142.
    Lima gagasan yang dapat mengubah Indonesia itu tentu Pancasila. Sebagaimana ditulis Jakob Oetama dalam kata pengantar buku Profesor Sastrapratedja, sudah sangat mendesak untuk mengaktualisasikan kembali Pancasila. Pancasila sudah lama berada dalam bahaya, bukan karena masih ada kekuatan politik yang mempersoalkannya, melainkan karena dukungan terhadap Pancasila cenderung menguapkan maknanya. Di masa Demokrasi Terpimpin Pancasila semakin dikesampingkan oleh semboyan-semboyan lain di mana yang paling tragis adalah NASAKOM. Di masa Orde Baru Pancasila dinyatakan sakti dan sesudahnya jutaan saudara dan saudari sebangsa dibunuh, dikucilkan, (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark   1 citation  
  30.  14
    Joas Adiprasetya, An Imaginative Glimpse: The Trinity and Multiple Religious Participation, Introduction by Amos Yong, Eugene, Oregon: Pickwick, 2013, xiv+202 hlm. [REVIEW]Eddy Kristiyanto - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 13 (2):276-282.
    Dalam pembacaan saya, karya yang sedang saya timang-timang ini tidak berlebihan jika diberi tajuk, “Belajar Mencipta Refleksi Ilmiah Teologis dari Joas Adiprasetya.” Oleh karena itu, pada tempat pertama, kepada Joas Adiprasetya saya menyampaikan proficiat atas dipublikasikannya hasil studi yang memahkotai ikhtiar menimba ilmu di School of Theology, Boston University, Massachusetts (USA), pada 2009 yang lalu. Studi formal Joas Adiprasetya bukan hanya sekedar selesai asal selesai, melainkan dengan kualifikasi maxima cum laude. Hal ini dapat ditilik dan dibuktikan dengan opus magnum yang (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  31.  16
    Pierre Rosanvallon, Democratic Legitimacy: Impartiality, Reflexivity, Proximity, Translated by Arthur Goldhammer, Princeton: Princeton University Press, (2011), 2015, 235 hlm. [REVIEW]Ito Prajna-Nugroho - 2017 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 16 (1):98.
    Sejak 2001 Collége de France, lembaga pendidikan tinggi Prancis paling bergengsi yang berisi para filsuf dan pemikir terkenal dari berbagai bidang, menginisiasi munculnya sebuah fakultas baru. Modern and Contemporary History of the Political adalah nama fakultas baru tersebut. Pierre Rossanvallon, seorang ahli filsafat politik dan penulis buku yang produktif, didaulat sebagai Guru Besar untuk yang pertama kali dan masih menjabat hingga saat ini. Nama fakultas tersebut rupanya sejalan dengan perkembangan termutakhir dalam kajian filsafat politik, yaitu penelaahan kembali asas-asas politik demokratis (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  32.  15
    Rebekka A. Klein, Sociality as the Human Condition: Anthropology in Economic, Philosophical and Theological Perspective, transl. Martina Sitling, Leiden and Boston: Brill, 2011, 324 hlm. [REVIEW]Thomas Hidya Tjaya - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 12 (1):131-133.
    Dimensi sosial manusia telah lama menjadi subjek telaah filsafat sebagai wujud kesadaran bahwa manusia adalah zoon politikon (Aristoteles) atau homo sociale (Seneca). Pertanyaan umum yang biasa diajukan adalah, apakah manusia memang mampu bertindak secara altruistik, atau apakah manusia memiliki empati alamiah. Analisis ini tentu saja tidak dimonopoli oleh filsafat saja. Belakangan ini, ilmu-ilmu alam dan sosial seperti ekonomi, sosiobiologi, dan neurosains juga terlibat dalam studi atas dimensi yang dipandang khas pada manusia ini. Dalam ranah yang disebut sebagai “ekonomi eksperimental,”’ misalnya, (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark